- Back to Home »
- Learning »
- Deduksi vs Induksi
Posted by : utamibiran
Jumat, 06 Maret 2015
1.
Definisi
Deduksi dan Induksi
Deduksi berarti
penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang
umum. Dengan demikian, metode deduksi (atau penalaran deduktif , logika deduktif, deduksi logis atau logika "atas-bawah") adalah proses
penalaran dari satu atau lebih pernyataan umum (premis) untuk mencapai
kesimpulan logis tertentu. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru
berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya
(berkesinambungan).
Penalaran
deduktif menghubungkan premis-premis dengan kesimpulan. Jika semua premi benar,
istilah jelas, dan aturan logika deduktif ditaati, maka kesimpulan ini tentu
benar.
Macam
– macam penalaran deduksi :
-
Silogisme
Silogisme adalah proses
penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi
(pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan)
contoh :
premis mayor / premis umum : Semua orang
akan mati
premis minor / premis khusus : Budi adalah orang
:: Budi akan mati
premis minor / premis khusus : Budi adalah orang
:: Budi akan mati
-
Entinem
Entinem
adalah adalah penalaran deduksi secara langsung , premisnya dihilangkan
atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh:
Ikan memerlukan air
Di gurun pasir tidak ada air
:: Di gurun pasir tidak mungkin ada ikan
Di gurun pasir tidak ada air
:: Di gurun pasir tidak mungkin ada ikan
Induksi adalah
penalaran yang menuntun pembaca pada suatu kesimpulan dengan memulai
menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus untuk menuju pada simpulan umum.
Macam
– macam penalaran induksi:
-
Generalisasi
Generalisasi
adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang
diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam
pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data
statistik, dan lain-lain.
Contoh :
Jika dibakar plastik akan meleleh,
Jika dibakar sedotan akan meleleh,
Jika dibakar ember akan meleleh,
Jika dibakar botol akan meleleh,
:: Jadi jika benda plastik dibakar akan meleleh
Jika dibakar sedotan akan meleleh,
Jika dibakar ember akan meleleh,
Jika dibakar botol akan meleleh,
:: Jadi jika benda plastik dibakar akan meleleh
-
Analogi
Analogi adalah
membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Kesimpulan yang diambil dengan
jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat
khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang
sebelumnya.
Contoh :
Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan
suci seperti kertas putih.
Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti
kertas putih dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan
pemiliknya.
Bila bayi dididik dengan baik maka akan seperti kertas yang terisi dengan
hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
:: Jadi membentuk kepribadian baik seorang anak, ibarat menulis kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat.
:: Jadi membentuk kepribadian baik seorang anak, ibarat menulis kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat.
2.
Metode
Berpikir Deduksi dan Induksi
-
Metode
Berpikir Deduksi
Deduksi merupakan proses
pengambilan kesimpulan sebagai akibat dari alasan-alasan yang diajukan
berdasarkan hasil analisis data. Proses pengambilan kesimpulan dengan cara
deduksi didasari oleh alasan-alasan yang benar dan valid. Proses pengambilan
kesimpulan berdasarkan alasan-alasan yang valid atau dengan menguji hipotesis
dengan menggunakan data empiris disebut proses deduksi (deduction) dan
metodenya disebut metode deduktif (deductive method) dan penelitiannya disebut
penelitian deduktif (deductive research). Proses deduksi selalu digunakan pada
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif (scientific).
Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang
berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang
khusus dari yang umum, Deduksi adalah metode berpikir yang menerapkan
hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif
biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun
dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Metode berpikir deduktif
adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
-
Metode
Berpikir Induksi
Induksi didefinisikan
sebagai proses pengambilan kesimpulan (atau pembentukan hipotesis) yang
didasarkan pada satu atau dua fakta atau bukti-bukti. Pendekatan induksi sangat
berbeda dengan deduksi. Tidak ada hubungan yang kuat antara alasan dan
konklusi. Proses pembentukan hipotesis dan pengambilan kesimpulan berdasarkan
data yang diobservasi dan dikumpulkan terlebih dahulu disebut proses induksi (induction process)
dan metodenya disebut metode induktif (inductive method) dan
penelitiannya disebut penellitian induktif (inductive research).
Dengan
demikian pendekatan induksi mengumpulkan data terlebih dahulu baru hipotesis
dibuat jika diinginkan atau konklusi langsung diambil jika hipotesis tidak
digunakan. Proses induksi selalu digunakan pada penelitian dengan pendekatan kualitatif
(naturalis). Penalaran induksi merupakan proses berpikir yang berdasarkan
kesimpulan umum pada kondisi khusus. Kesimpulan menjelaskan fakta sedangkan
faktanya mendukung kesimpulan.
Induksi adalah pengambilan kesimpulan
secara umum dengan berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari fakta-fakta
khusus. Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam
berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan
difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
3.
Perbedaan
Penalaran Deduksi dan Induksi
DEDUKSI
|
INDUKSI
|
Jika semua premis benar maka
kesimpulan pasti benar
|
Jika premis benar, kesimpulan
mungkin benar, tapi tak pasti benar.
|
Semua informasi atau fakta pada
kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.
|
Kesimpulan memuat informasi yang
tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis.
|
Dari
table diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu, perbedaan antara berpikir induktif
dan berpikir deduktif; berpikir induktif adalah menarik pernyataan yang
didasarkan pada hasil-hasil pengamatan, sedangkan berpikir deduktif adalah
penarikan pernyataan yang didasarkan pada hukum dan teori.
Sumber Referensi :
Mimi,
Ayuk. “Hakikat Berpikir Ilmiah”. 23 April 2014. Sumber 2.
Maria,
Ana. “Penalaran Induksi dan Deduksi”. 18 Maret 2012. Sumber 3.
Qory,
Adzri. “Metode Berpikir Deduksi dan Induksi”. 21 Desember 2013. Sumber 4.
Bim.
“Pengertian Deduksi Induksi”. 18 September 2013. Sumber 5.
Putra,
Irfansyah. “Pengertian dan Contoh Paragraf Induksi”. 12 Mei 2013. Sumber 6.
Seli.”Pengertian
Penalaran Deduksi dan Induksi”. 07 MAret 2012. Sumber 7.
Wikipedia.
“Metode Deduksi”. 16 Mei 2014. Sumber 8.
Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di
Indonesia, Jakarta : Bumi Aksara, 2010
A.
Susanto, Filsafat Ilmu, Jakarta
: Bumi Aksara, 2011
Affan,
Afraniati, Logika Dasar, Padang
: Hayfa Press, 2009
Bakhtiar,
Amsal, Filsafat Ilmu, Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada, 2007