Popular Post

Posted by : utamibiran Senin, 14 Desember 2015


Aku? Bukan. Ini tentang dia, dia yang selalu merindu bulan. Tapi bukan pemburu bulan, karena dia belum mampu menaklukkannya.

Mungkin ini yang pepatah bilang “bermimpilah setinggi langit”, tanpa berpikir semua yang diimpikan belum tentu baik untuk diusahakan. Menurutku kalian bukan lagi saling mengimpikan, karena pada kenyataannya kalian pernah bersama.

Kamu, sungguh bukan penakluk yang tangguh, bukan pula pelari yang hebat, ataupun pemburu lihai. Kamu hanya pemerhati yang baik, yang selalu menopang saat dia jatuh, mengangkat saat dia tak mampu berdiri, merindu saat dia beranjak pergi, dan lalu hanya bisa pergi untuk menjadi pemerhati lagi.  

Kamu hanya perindu yang tulus, yang hanya bisa berharap ia akan melirikmu. Datang lalu pergi saat waktu itu tiba? Jika hanya itu kemampuanmu, mundurlah. Karena dia bulan, yang banyak bintang mengelilingi bukan hanya kamu.

Saat kamu berdiam, pesaingmu ada diseribu langkah di depanmu. Jangan berhenti untuk berusaha, jika usahamu terhenti maka jangan pernah memulainya. Karena usaha hanya akan berhenti jika telah sampai pada tujuan.

Hargai hatimu sebelum menghargai hatinya. Kamu tak akan mengerti apa yang dia rasa jika kamu hanya mencoba mengerti dia. Tanpa kamu sendiri tau apa  yang kamu rasa. Kamu bilang itu cinta? Bukan cinta jika terus memberi pengorbanan. Cinta, satu alasan untuk seseorang bahagia dengan berbagi rasa. Cinta, butuh lawan untuk berbagi segala hal. Bahkan Tuhan mengizinkanku mencintai-Nya karena Ia membuatku percaya hadir-Nya untuk menjawab segala do’a.

Ketulusanmu mungkin akan  terbalas, tapi mungkin setelah kamu sendiri mengerti apa yang kamu rasa. Karena kamu akan tersadar, saat kamu mengerti rasamu itu untuk disampaikan bukan untuk dipertontonkan. Jadilah perindu bulan, jika hanya terus ingin memandanginya. Tapi teruslah berusaha mengerti, memburu, dan menyampaikan jika memang dia sasaran tepat untukmu meletakkan lelah.


Ada yang Tuhan ciptakan tak bermata, tak berhidung, bahkan tak berwujud. Tapi dia lah penyempurna hidup, Cinta. Jika bukan kamu penyampainya maka panahmu tak akan terhenti tepat  dihatinya.-utami pratiwi-

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Utami Pratiwi -