Popular Post

Posted by : utamibiran Minggu, 15 Mei 2016


Menurut Longman Dictionary of Contemporary English, purchase  merupakan kegiatan membeli sesuatu, sedangkan order merupakan permintaan yang dilakukan pelanggan kepada perusahaan yang menyediakan barang-barang. Berdasarkan pengertian tersebut, purchase order dapat diartikan sebagai permintaan yang dilakukan oleh pelanggan untuk membeli barang-barang kepada perusahaan yang menyediakannya.

Sebuah pesanan pembelian (PO) adalah komersial dokumen dan tawaran resmi pertama yang dikeluarkan oleh pembeli ke penjual, yang menunjukkan jenis, jumlah, dan disepakati harga untuk produk atau jasa penjual akan memberikan kepada pembeli.

Pesanan pembelian adalah landasan fungsi manajemen pembelian. Pada prinsipnya, pesanan pembelian dapat digunakan untuk mendaftar baik transaksi fisik dan keuangan. Pesanan pembelian dapat dihasilkan dari kutipan pembelian. Bagian dari Purchase Order sebagai berikut :

1.        Purchase Invoicing (Pembelian Faktur)
Set-up, posting, dan mencetak faktur pembelian dam membeli memo kredit. Granul ini terintegrasi dengan General Ledger (Buku Besar) dan Persediaan. Sebuah buku besar berisi semua account untuk pencatatan transaksi yang berkaitan dengan aset perusahaan, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, dan biaya. Dalam software akuntansi modern atau ERP, buku besar bekerja sebagai pusat repositori untuk data akuntansi ditransfer dari semua subledgers atau modul seperti rekening hutang, piutang, manajemen kas, aktiva tetap, pembelian dan proyek.

2.        Purchase Invoice Discount (Pembelian Faktur Diskon)
Perhitungan faktur diskon otomatis. Diskon dapat berbeda dari vendor ke vendor dengan jumlah yang berbeda minimum (juga dalam mata uang yang berbeda) dan tingkat yang berbeda, tergantung pada ukuran faktur. Diskon dihitung pada garis item individual dan menjadi bagian dari jumlah bersih faktur.

3.        Warehouse
Warehouse atau pergudangan berfungsi menyimpan barang untuk produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan. Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan warehouse adalah akurasi pergerakan barang dan menghitung rentang waktu barang disimpan. Dibutuhkan kontrol aktivitas pergerakan barang dan dokumen untuk meningkatkan efisiensi penggunaan warehouse agar jumlah dan rentang waktu barang disimpan dalam nilai minimum atau sesuai perencanaan.

4.        Item (Barang atau Jasa)
Barang atau komoditas dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau jasa yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan. Dalam makroekonomi dan akuntansi, suatu barang sering dilawankan dengan suatu jasa. Barang didefinisikan sebagai suatu produk fisik (berwujud) yang dapat diberikan pada pembeli dan melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan, kebalikan dengan suatu jasa (tak berwujud). Istilah "komoditas" sering digunakan dalam mikroekonomi untuk membedakan barang dan jasa.

5.        Vendor (Suplier)
Vendor atau supplier adalah lembaga, perorangan atau pihak ketiga yang menyediakan bahan, jasa, produk untuk diolah atau dijual kembali atau dibutuhkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Karenanya, mendata vendor seperti memperlakukan pelanggan menjadi kebutuhan penting bagi perusahaan. Hampir tidak ada vendor yang berdiri sendiri.

Vendor juga adalah sebuah perusahaan yang memiliki mekanisme kerja dan sistem, sebagaimana perusahaan sendiri. Karenanya, apa yang menjadi persoalan vendor. Kerap menjadi persoalan perusahaan juga. Baik yang menyangkut manajemen mutu, ketepatan pengiriman, kondisi pembayaran, dan lain-lain. Terlebih lagi jika vendor perusahaan menggunakan jasanya untuk mengerjakan sebagian dari bisnis perusahaan, maka pemahaman yang baik mengenai vendor diperlukan sebagai bagian dari usaha meningkatkan kinerja perusahaan sendiri.

Hubungan perusahaan dengan vendor, bisa juga lebih kompleks. Misalnya usaha retail, maka sistem pengkodean vendor menggunakan untuk memproses data dalam perusahaan. Penggunaan kode yang dibuat oleh supplier atau vendor kerap lebih menghemat waktu kerja dan biaya jika dibandingkan jika perusahaan mengkodekan sendiri data barang/persediaan yang dibeli.

6.        Posting Purchase Orders (Posting Pesanan Pembelian)
Ketika perusahaan telah menyelesaikan semua garis dan memasukkan semua informasi mengenai sales order, perusahaan dapat memposting purchase order. Ini berarti bahwa  perusahaan akan membuat pengiriman dan faktur. Qty. To Recieve dan Qty to Invoice. untuk field Faktur pada purchase order, nilai-nilai di field ini diisi secara otomatis ketika kuantitas yang dimasukkan dalam field (Qty) Kuantitas pada baris purchase order.

7.        Partial Receipts (Pengiriman parsial)
Jika diperlukan, jumlah dalam field Qty. Recieve dapat dikurangi sebelum posting, sehingga pesanan dikirim sebagian. Untuk mengaktifkan pengiriman parsial posting harus memilih Partial di field Shipping Advice pada header pesanan penjualan.

8.        Posting Batch

Jika perusahaan ingin memposting beberapa dokumen penjualan, perusahaan dapat mempertimbangkan batch posting dokumen bukannya posting dokumen satu per satu. 

Sumber : Sumber1 , Sumber2, Sumber3

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. Terimakasih sharingnya, sangat bermanfaat
    untuk pembahasan mengenai purchase order, mungkin link berikut bisa menjadi tambahan referensi:
    https://www.krishandsoftware.com/blog/1449/pengertian-purchase-order/

    BalasHapus

- Copyright © Utami Pratiwi -